WINDY AJAK GEN Z UNTUK CAKAP LITERASI KEUANGAN

No  : 53  /RO-ADPIM

Ket : Publish 

 

WINDY AJAK GEN Z UNTUK CAKAP LITERASI KEUANGAN

 

PONTIANAK - Di tengah dinamika perekonomian yang terus berkembang, literasi dan inklusi keuangan, keuangan digital dan perlindungan konsumen menjadi aspek penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan cerdas secara finansial. Dalam rangkaian acara Saprahan Khatulistiwa Tahun 2025, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalbar turut serta mensosialisasikan Literasi keuangan merupakan gabungan dari pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam mengelola keuangan, Minggu (9/2/2025).

 

"Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini, diharapkan acara ini menghasilkan  manfaat  besar yang melahirkan kader-kader yang memiliki gagasan yang menginspirasi, kreatif, inovatif dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai, jati diri dan berkarakter kebangsaan. Semoga acara ini dapat  menjadi momentum menumbuhkan kesadaran semua elemen masyarakat akan pentingnya pemahaman tentang literasi keuangan inklusif, keuangan digital, dan perlindungan konsumen," hal tersebut diungkapkan Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kalbar Ny. Windy Prihastari, S. STP., M.Si., saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Ngander Kapuas Cerdas Digital Lawan Judi Online yang diselenggarakan oleh Bank BI Perwakilan Kalbar di Halaman Komplek Ayani Mega Mall Pontianak. 

 

Windy menjelaskan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan merupakan langkah kunci untuk mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah praktis, setiap individu dapat memainkan peran penting dalam mengelola keuangan secara lebih efektif dan mendukung perekonomian lokal. 

 

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan, sehingga pada akhirnya dapat mencapai kesejahteraan finansial. 

 

"Mari terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan kita agar dapat menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih siap dan bijaksana," jelas Windy.

 

Di sisi lain, dirinya menambahkan bahwa inklusi keuangan berfokus pada ketersediaan akses bagi masyarakat untuk memanfaatkan produk dan layanan keuangan di lembaga keuangan formal, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka, yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses layanan keuangan.

 

“Mungkin kita pernah atau bahkan sudah sering mendengar berita tentang praktik judi online, dimana kita ketahui hal ini sangat berpotensi mengancam kesejahteraan dan keamanan masyarakat. Berbagai langkah konkret telah diambil, termasuk peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap situs-situs judi online ilegal. Memutus situs dan menutup rekening saja tidak cukup. Salah satu sumber utama masalahnya adalah adiksi yang tinggi terhadap judi online”, ucapnya. 

 

Menurutnya, hal ini menjadi ancaman dan sekaligus menjadi tugas bersama untuk memerangi hal tersebut. Di samping tindakan hukum, disebutkannya pemerintah juga aktif melakukan kampanye edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya dan dampak negatif dari judi online, salah satunya agenda yang dilaksanakan pada saat ini. 

 

"Nah, melalui acara ini saya menghimbau kepada kita semua agar tidak mudah terjerat ilusi keuntungan judi online. Tingkatkan literasi digital agar kita semakin bijak dalam menggunakan teknologi dan ketika kaya akan manfaat literasi digital hal ini dapat menjadi solusi kunci untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online," imbuhnya.

 

Literasi digital merupakan bagian dari kemajuan teknologi digital, tantangan negatif dari hal tersebut juga harus diwaspadai, salah satunya praktik judi ke arah digitalisasi. Menurutnya hal paling mudah untuk dilakukan dalam mencegah bahaya praktik judi online adalah bersama-sama melakukan edukasi sebagai langkah preventif dan antisipatif, dengan menyampaikan pesan-pesan literasi digital secara langsung kepada siapapun di sekitar. 

 

“Terus berupaya membuat masyarakat sadar bahwa judi online bukan tentang keberuntungan, melainkan jebakan yang merusak. Dengan edukasi yang baik, tentunya dapat mengurangi bahkan menghilangkan kecanduan terhadap praktik ini”, tambahnya.

 

Disamping itu, Windy juga berpesan, bagi para Gen Z, adik-adik yang lahir di tahun 2005, yang mana pada tahun 2045 nanti akan berusia 40 tahun dan yang lahir di tahun 2009, pada tahun 2045 akan berusia 36 tahun. 

 

“Artinya, kalian semua adalah generasi emas Indonesia yang akan menjadi motor penggerak pembangunan Indonesia pada 2025—2045, yaitu 21 atau 20 tahun lagi dari hari ini. Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia mencanangkan visi besar untuk menjadi negara maju dengan ekonomi kuat dan masyarakat sejahtera di tahun 2045. Pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia itulah kita ingin mencapai Indonesia Emas, di mana kita tidak hanya membangun kekuatan ekonomi dan infrastruktur, dan juga kualitas sumber daya manusianya," pungkasnya.

 

Dirinya menerangkan apa saja hal yang penting untuk dipahami oleh generasi muda agar tercapai tujuan meningkatnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, yang salah satunya adalah generasi muda dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola keuangan pribadinya secara efektif.

 

"Saya berharap kedepannya semakin banyak Gen Z yang mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keuangan untuk mengimplementasikan pengetahuannya agar di masa depan bisa merasakan kebebasan finansial, memiliki standar hidup tinggi dan ekonomi yang inklusif secara berkelanjutan. Generasi muda adalah aset bangsa yang sangat berharga. Dengan memberikan edukasi dan pengetahuan tentang literasi keuangan sejak dini, kita telah memberikan bekal yang sangat berharga bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik. Mari kita dukung generasi muda untuk menjadi generasi emas yang cerdas, mandiri, dan sejahtera," tutupnya.(rfa/ica)

09 Februari 2025