TINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DI KALBAR, MENKES RI RESMIKAN PEMBANGUNAN RSUD TUAN BESAR SYARIF IDRUS KUBU RAYA

No: 193 /RO-ADPIM / 2025

Ket: Publish

 

TINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DI KALBAR, MENKES RI RESMIKAN PEMBANGUNAN RSUD TUAN BESAR SYARIF IDRUS KUBU RAYA

 

Peletakan Batu Pertama Program Peningkatan Kualitas RSUD Tuan Besar Syarif Idrus Kubu Raya

 

KUBU RAYA - Program Peningkatan Kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RSUD Tuan Besar Syarif Idrus ditandai dengan peletakan batu pertama secara simbolis olehMenteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. 

 

Menteri Kesehatan bersama Menteri, Gubernur Kalbar Ria Norsan, dan Bupati Kubu Raya Sujiwo secara simbolis melakukan penekanan sirine dan peletakan batu pertama Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kementerian Kesehatan RI di RSUD Tuan Besar Syarif Idrus.

 

Kementerian Kesehatan berkomitmen melaksanakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Quick Win Presiden Prabowo Subianto, salah satunya membangun rumah sakit lengkap berkualitas di daerah dengan meningkatkan kualitas rumah sakit Kelas D menjadi Kelas C sesuai arah pembangunan Kesehatan 2025-2029.

 

Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Peningkatan Kualitas Rumah Sakit ini adalah langkah nyata untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang mudah dan bermutu. 

 

Tahun 2025 direncanakan ada 32 RSUD yang akan ditingkatkan kualitasnya. Untuk tahap pertama ada 10 lokasi peningkatan kualitas rumah sakit, salah satunya RSUD Tuan Besar Syarif Idrus  di Kabupaten Kubu Raya.

 

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan bahwa pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari program nasional yang menyasar kabupaten dan kota yang belum memiliki fasilitas rumah sakit memadai.

 

“Bapak Presiden ingin agar masyarakat punya akses yang mudah ke layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Tidak perlu lagi dirujuk ke Pontianak atau bahkan Jakarta,” ujar Budi.

 

Ia menambahkan, program pembangunan rumah sakit awalnya dirancang selama lima tahun, namun Presiden meminta dipercepat menjadi dua tahun sebagai bentuk program quick win.

 

Budi menyebut rumah sakit ini akan dilengkapi layanan utama untuk penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, seperti stroke, jantung, dan kanker. Di antaranya adalah fasilitas CT scan, cath lab, ekokardiografi, mamografi, laboratorium patologi anatomi, dan layanan kemoterapi.

 

“Untuk layanan cuci darah atau hemodialisa, kita siapkan infrastrukturnya. Alatnya nanti akan diadakan secara nasional agar lebih hemat dan efisien,” jelasnya.

 

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, mengapresiasi dukungan Kementerian Kesehatan dalam pembangunan rumah sakit ini. Ia menekankan pentingnya investasi di bidang sumber daya manusia kesehatan agar rumah sakit yang dibangun tidak hanya megah, tetapi juga memiliki tenaga medis yang memadai.

 

“Kita harus belajar dari pengalaman. Misalnya, dulu di Mempawah, kita sekolahkan 25 dokter ke Yogyakarta, dibiayai pemerintah, dan sekarang mereka sudah kembali dan mengabdi di daerah,” jelasnya.

 

Ia berharap langkah serupa bisa diterapkan di Kubu Raya agar rumah sakit yang dibangun benar-benar bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat.

 

“Investasi di bidang kesehatan, terutama sumber daya manusianya, adalah investasi jangka panjang yang tidak akan merugi,” tegasnya.

 

Rumah Sakit TBSI Kubu Raya juga menjadi bentuk penghormatan kepada pendiri kerajaan Kubu, Tuan Besar Sarip Idrus, yang kini namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit daerah.

 

Hal senada juga diungkapkan oleh Bupati Kubu Raya, Sujiwo, mengatakan total anggaran pembangunan mencapai sekitar Rp170 miliar, dengan rincian Rp146 miliar untuk pembangunan fisik, Rp3,2 miliar untuk manajemen konstruksi, dan Rp20 miliar untuk pengadaan alat kesehatan.

 

“Dengan naik kelas menjadi rumah sakit tipe C, kami berharap seluruh jajaran rumah sakit dan tenaga kesehatan di Kabupaten Kubu Raya bisa meningkatkan kualitas pelayanan sejalan dengan peningkatan sarana,” ujarnya.

 

Sujiwo juga melaporkan kepada Menteri Kesehatan bahwa cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Kubu Raya telah mencapai 98 persen atau telah memenuhi Universal Health Coverage (UHC), sesuai amanat nasional.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia atas perhatian luar biasa melalui program quick win pembangunan rumah sakit ini,” pungkasnya.(rfa/nzr)

16 April 2025