PJ GUBERNUR HARISSON APRESIASI KEPEDULIAN PEMERINTAH PUSAT AKIBAT BENCANA YANG DIHADAPI MASYARAKAT KALBAR

No  :  39  /RO-ADPIM

Ket : Publish 

 

PJ GUBERNUR HARISSON APRESIASI KEPEDULIAN PEMERINTAH PUSAT AKIBAT BENCANA YANG DIHADAPI MASYARAKAT KALBAR

 

PONTIANAK - Sejak beberapa minggu terakhir, Provinsi Kalimantan Barat sedang dilanda Bencana alam baik banjir, puting beliung dan tanah longsor (Bantingsor) di beberapa titik wilayah yang ada di Kalbar, Kamis (30/1/2025). 

 

Bencana yang disebabkan oleh faktor hidrometeorologi ini selalu meningkat setiap tahunnya. Meskipun terkadang tidak menimbulkan banyak korban jiwa, bencana ini tetap saja merusak infrastruktur dan mengganggu stabilitas perekonomian masyarakat secara signifikan. 

 

Karakteristik banjir sangat beragam. Banjir dapat disebabkan karena curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi serapan tanah yang cukup. Atau dapat terjadi dalam bentuk rob atau bandang.

 

"Pada intinya Pemerintah terus berusaha keras untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana baik banjir, puting beliung, dan tanah longsor yang ada di Kalimantan Barat melalui pemerintah daerah baik itu berupa anggaran dan Juga bentuk alat supaya jajaran pemerintah bersama dengan BNPB dan Forkopimda bisa lebih efektif dalam membantu masyarakat," hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bid. Pembangunan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Pratikno, M. Soc. Sc., usai memimpin Rakor Tanggap Darurat Bencana Batingsor Prov. Kalbar di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar. 

 

Menko Pratikno juga meminta kepada seluruh jajaran agar mampu merencanakan dengan baik atas potensi-potensi terhadap bencana yang terjadi agar mampu diminimalisir.

 

"Tentu atas dasar hal ini kami di level Pemerintah pusat jug saling berkoordinasi lintas Kementerian bersama berusaha untuk memaksimalkan dalam pencegahan bencana-bencana itu bisa diminimalisir di waktu - waktu yang akan datang," ujar Pratikno.

 

Sementara itu, menambahkan atas apa yang disampaikan Bapak Menko, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa ada enam Kabupaten/Kota di Kalbar yang mengalami bencana banjir dengan dampak yang cukup signifikan seperti Kab. Sambas, Kab. Sanggau, Kab. Bengkayang, Kab. Landak, kemudian Kab. Kubu Raya, dan yang terakhir Kab. Mempawah.

 

"Oleh sebab itu, Pemerintah pusat memerintahkan kepada kami bahwa keenam daerah itu agar segera dibantu tanggap daruratnya kemudian dilanjutkan dengan langkah-langkah pasca bencana," terang Mayjen TNI Suharyanto.

 

Kepala BNPB Suharyanto menilai, bahwa di Kalimantan Barat sebenarnya memiliki daerah yang bisa dijadikan contoh dalam menangani banjir dengan baik seperti Kab. Sintang di tahun 2022 yang mana saat itu kita laksanakan secara terpadu baik dari Pemerintah pusat dan daerah, swasta serta Kementerian Lembaga terkait.

 

"Dan alhamdulillah, dari pelajaran itu ada hasilnya. Ternyata dari tahun 2022 sampai 2024 dan 2025 daerah Sintang yang biasanya menjadi daerah langganan banjir dan dua tahun terakhir ini tidak terjadi banjir lagi," imbuhnya.

 

Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI Suharyanto menekankan agar Pemerintah dibantu dengan stakeholder terkait harus saling bersinergi agar jika terjadinya bencana kita semua sudah mempersiapkan segala kebutuhan yang untuk membantu masyarakat.

 

"Dalam hal ini, Pemerintah juga memiliki keterbatasan untuk membantu baik dari segi anggaran sedangkan dalam satu tahun itu jumlahnya bencana bisa sampai ribuan dan ini tentu BNPB juga memiliki keterbatasan. Dan saya harapkan kedepan kita harus juga mampu mempersiapkan segala sesuatu dengan baik jika terjadi bencana," timpalnya.

 

Di tempat tersebut Pj Gubernur Kalbar dr. Harisson, M.Kes., melaporkan curah hujan yang tinggi telah menjadi salah satu pemicu banjir hingga mengakibatkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat, terutama di sektor infrastruktur. 

 

Berkaitan dengan ini, Pemerintah Kabupaten/Kota telah Menetapkan Status Siaga bagi daerah yang ada potensi bencana Bantingsor serta Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota telah Menetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Bantingsor.

 

Adapun beberapa wilayah yang terdampak banjir pada saat ini diantaranya Kab. Sambas, Kab. Mempawah, Kota Singkawang, Kab. Landak, Kab. Bengkayang, dan yang terakhir Kab. Kubu Raya.

 

"Untuk saat ini Pemerintah Provinsi juga sudah memberikan bantuan serta penanganan yang cepat untuk mengurangi penderitaan masyarakat yang terdampak diantaranya dibangun posko pelayanan kesehatan yang ada di 7 Kab/Kota, kemudian pemberian bantuan makanan, obat-obatan, bantuan pendistribusian logistik peralatan serta mendirikan dapur umum," oapar Harisson.

 

Pada kesempatan itu, Harisson menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah pusat dan dengan kunjungan ini, kami berharap dapat mendapatkan dukungan lebih lanjut antar instansi agar penanganan bencana dapat lebih efektif. 

 

"Kami juga berharap agar berbagai langkah pemulihan pasca-bencana bisa berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi pemulihan kehidupan masyarakat Kalimantan Barat," pungkasnya.

 

Dengan sinergi dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh stakeholder terkait, diharapkan penanganan bencana di Kalimantan Barat dapat berjalan efektif dan efisien. 

 

Bantuan yang telah disalurkan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak, dan langkah-langkah pemulihan pasca-bencana dapat segera diimplementasikan. 

“Mari kita bersama-sama mendukung upaya penanggulangan bencana di Kalimantan Barat dan memberikan uluran tangan kepada saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan”, pungkasnya.(rfa/ica)

30 Januari 2025