PENINGKATAN KOMPETENSI UMAT DALAM MENYONGSONG BULAN SUCI RAMADHAN

No  :  72  /RO-ADPIM/2025

Ket : Publish

 

PENINGKATAN KOMPETENSI UMAT DALAM MENYONGSONG BULAN SUCI RAMADHAN

 

PONTIANAK - Penjabat  (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes hadir pada acara pelatihan Bilal, Imam dan Kultum Tarawih 2025 terbesar Se - Kalimantan Barat di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Minggu (16/2/2025). 

 

'Demi memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, merupakan salah satu  misi Asta Cita, Presiden Prabowo-Gibran dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045”, ucap Harisson.

 

Sehubungan dengan misi tersebut, sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin, menurutnya Islam menganjurkan agar umatnya selalu menjaga kerukunan di dalam seluruh aspek kehidupan baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara termasuk kehidupan beragama, yang menempatkan kebebasan beragama dan hak asasi manusia sebagai nilai yang utama.

 

Selanjutnya ia juga menyampaikan tentang pentingnya pemahaman akan nilai-nilai agama patut ditanamkan pada setiap generasi, yang diharapkan nantinya akan mendorong para generasi muda untuk memahami peran sebagai pendukung sekaligus penjaga harmoni sosial dan mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

 

"Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat maupun pribadi, Saya mengapresiasi atas dilaksanakannya acara ini, dalam rangka membentuk generasi penerus yang memiliki kompetensi dalam berdakwah dan menyampaikan nilai-nilai keislaman khususnya dalam menyongsong bulan suci ramadhan dalam waktu dekat ini", tambahnya.

 

Ia berharap melalui pelatihan ini akan terbentuk karakter calon – calon pemimpin kita ke depan yang siap dalam menjalankan peran sebagai panutan umat. 

 

Harisson menilai, sebagai seorang muadzin/ bilal, serta penceramah bahkan imam, bukanlah sekedar pemimpin dalam shalat berjamaah dan petugas tarawih semata, tetapi juga untuk memberi contoh akhlak dan sikap dalam kehidupan sehari - hari.

 

"Melalui Pelatihan Bilal, Imam dan Kultum Tarawih ini, saya harapkan semua peserta pelatihan untuk memahami cara menyampaikan khutbah dengan benar dan memotivasi jamaah, serta membawa pesan yang bukan hanya jelas tetapi juga menyentuh hati,  meningkatkan ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi dan yang tidak kalah pentingnya dengan dilandasi iman dan taqwa," ucapnya.

 

Ia juga berharap, melalui pelatihan ini juga dapat meningkatkan kualitas imam dan bilal yang mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk kemajuan masjid sebagai pusat pendidikan Islam dan ekonomi berbasis keumatan. 

 

"Sebagai provinsi yang majemuk, yang terdiri dari berbagai keberagaman, saya berharap agar Kalimantan Barat dapat menjadi provinsi percontohan dalam moderasi beragama. Komposisi Pengurus Bilal, Imam dan Kultum tarawih dengan Sumber Daya Manusia yang mumpuni di bidang masing-masing, diharapkan dapat semakin memajukan pembinaan umat Islam di Kalimantan Barat, khususnya dalam moderasi beragama, demi terwujudnya Kalimantan Barat yang harmonis”, tutupnya.

Kegiatan tersebut dihadiri Pembina Yayasan Dakwah Centre Indonesia Nurul Musthofa, Para Guru, Alim Ulama, Ustadz, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Hadirin lainnya.(ais/irm)

16 Februari 2025