PEMPROV KALBAR AJAK SEMUA BERSINERGI TINGKATKAN IPM DAN INFRASTRUKTUR KUBU RAYA

No  :   226   /RO-ADPIM/2025

Ket : Publish

 

PEMPROV KALBAR AJAK SEMUA BERSINERGI TINGKATKAN IPM DAN INFRASTRUKTUR KUBU RAYA

 

KUBU RAYA – Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan, MM., MH., menekankan pentingnya sinergi pembangunan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta mengakselerasi pembangunan infrastruktur, khususnya di Kabupaten Kubu Raya.

 

Dalam sambutannya, Ria Norsan mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kemudian mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk lebih fokus pada perbaikan ekonomi daerah di tengah pemulihan ekonomi global.

 

“Kinerja perekonomian Kalbar terus menunjukkan tren positif. Tingkat pengangguran terbuka menurun, dan angka kemiskinan juga menunjukkan penurunan. Tapi tantangan kita adalah rendahnya IPM Kalbar yang berada di urutan ke-30 secara nasional dan terakhir secara regional di Kalimantan,” kata Ria Norsan dalam arahannya pada Musrenbang RPJMD 2025-2029 dan Musrenbang RKPD Kab. Kubu Raya Tahun 2026 di Aula Bupati Kubu Raya, Kamis (24/4/2025).

 

Kemudian, Norsan menyoroti pentingnya peran kabupaten/kota dalam mendongkrak IPM provinsi. Ia mengungkapkan bahwa IPM Kalbar saat ini berada di angka 71,19, lebih rendah dibanding IPM Kubu Raya yang mencapai 71,74.

 

“Ini menunjukkan bahwa peningkatan IPM provinsi sangat bergantung pada kinerja kabupaten/kota. Saya berharap kedepan kita bisa mencapai peringkat ke-3 secara regional dan ke-15 secara nasional,” tegasnya.

 

Selain itu, Gubernur juga mengapresiasi capaian Kabupaten Kubu Raya yang mencatat angka kemiskinan 4,08 persen, lebih rendah dibanding rata-rata provinsi sebesar 6,32 persen. 

 

Namun, terlepas dari capaian tersebut, dirinya mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka Kubu Raya masih lebih tinggi di angka 6,73 persen, sementara provinsi berada di 4,88 persen. 

 

Kemudian, terkait pendidikan, rata-rata lama sekolah di provinsi adalah 7,78 tahun, lebih tinggi dari Kubu Raya yang berada di 7,05 tahun.

 

"Dalam aspek pertumbuhan ekonomi, Kalbar mencatat angka 4,90 persen, sementara Kubu Raya sedikit lebih tinggi dengan 4,99 persen. Sementara itu, rasio gini di provinsi berada di angka 0,31, sedangkan di Kubu Raya mencapai 0,273," timpalnya.

 

Gubernur Ria Norsan berharap pada tahun 2026 mendatang, sinergi antara Pemprov Kalbar dan kabupaten/kota, termasuk Kubu Raya, dapat menghasilkan peningkatan yang nyata dalam pembangunan manusia dan pemerataan infrastruktur.

 

“Saya berharap OPD betul-betul hadir dan serius dalam menangani masalah ini. Kalbar harus bergerak naik, tidak lagi berada di posisi terbawah di regional Kalimantan,” pungkasnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menyampaikan perlunya dukungan lebih besar dari Pemerintah Provinsi Kalbar untuk menuntaskan berbagai program prioritas.

 

“Sinergitas antara pemerintah kabupaten dan provinsi sangat penting. Semua kebijakan dan anggaran harus terkoordinasi agar linier dan saling menopang,” ujar Sujiwo.

 

Ia juga berharap atas dukungan pemerintah pusat terhadap pembangunan Jalan Arteri Supadio, yang saat ini masih menjadi kewenangan pusat. Menurutnya, usulan pembangunan dapat lebih efektif jika diajukan langsung ke Komisi V DPR RI.

 

“Lebih mudah ketemu pimpinan komisi daripada langsung ke kementerian. Kami harap Gubernur bisa menandatangani proposal bersama agar proses percepatan pembangunan lebih efektif,” tegasnya.

 

Tak hanya jalan, Sujiwo juga menyinggung soal kondisi Jembatan Kubu yang kini sudah tidak layak karena terbuat dari kayu. Ia mendorong percepatan revitalisasi pada infrastruktur tersebut.

“Kami berkomitmen untuk penataan taman melalui APBD Kabupaten. Tapi untuk infrastruktur besar, perlu dilakukan sinergi dengan provinsi dan pusat,” timpalnya.(rfa/irm)

24 April 2025